Author Archives: nuraliyah
Donor Darah
Hari ini, senin 12 Oktober 2015 merupakan hari pertama saya donor darah. Rasanya sakit sedetik tapi rasanya bahagia. Yaaaa saya merasa sangat bahagia. Sebelumnya saat ada event donor darah saya mencoba untuk donor namun ditolak karena memiliki tensi 100/60. Rasanya sedih, kecewa karena saya merasa tubuh saya selama ini fit namun ternyata tekanannya rendah. Saat itu keinginan untuk donor sangat tinggi, senior menyuruh saya naik turun tangga untuk menaikkan tensi pun saya lakukan. Sedikitnya 20x naik turun tangga namun tes tensi berikutnya tetap rendah. Rasanya nyeeessss, mungkin ini rasanya kalau cinta di tolak yaakk. 😞
Kali ini saya lulus tensi dengan mudahnya, ” yak tensinya bagus 110/80, pernah donor sebelumnya? mengkonsumsi obat dalam waktu 3hari terakhir? sudah sarapan? sekarang sakit gak lambungnya? tidurnya semalem cukup?”. Kemudian dilakukan tes selanjutnya yaitu kadar hb dalam darah, gumpal darah, golongan darah dan rhesus, “hb nya bagus 13,5, golongan darahnya O, rhesusnya positif. Kisaran berat badan? Silahkan menunggu giliran”. Rasanya itu super bahagia, waktu nunggu serangkaian tes ujung jari tangan itu dingin banget bahkan udah nyaris putih telapak tangannya takutnya hb malah gak cukup. Tapi alhamdulillah berhasil lulus. 😊
Saat berbaring di tempat tidur barak gitu, gak cuma ujung jari tangan tapi ujung jari kakinya juga dingin banget. Pertama di suntikkan jarum, gagal karena pembuluh darahnya terlalu kecil. Akhirnya pindah ketitik selanjutnya namun tetap di tangan kanan dan alhamdulillah berhasil menyedot 350cc. 😊
Saya bahagia bisa melakukan donor dikarenakan masa lalu. Yaaaa masa lalu keluarga saya dengan kantung darah. Ketika almarhumah kakak saya membutuhkan banyak kantung darah pasca operasi. Saat itu untuk memperoleh darah sangat sulit meskipun kami beli, kami harus menyediakan darah pengganti karena persediaan gol. darah o sedang tipis. Setidaknya seperti itu yang saya ingat, disaat usia saya masih 13 tahun. Sulit sekali mengumpulkan orang yang bisa mendonorkan darahnya, hanya ada ayahku, abangku, tetangga dan sanak keluarga. Darah yang didapat hanya 5 kantong (seinget saya) sedangkan kakak saya butuh 2-3 kantong dalam waktu sehari, saat itu saya masih belia dan belum bisa mendonorkan darah saya ( 11 tahun yg lalu). Sedih kalau inget malam hari ayahku panik mencari orang dan malam itu pula langsung membawa pendonor untuk memberikan darah pengganti ke pmi. Operasi gagal, almarhumah koma selama 6 bulan kemudian meninggal. Saya gak mau ada orang lain yang mengalami nasib seperti kakak saya. Makanya meskipun saya sedikit takut jarum, saya akan coba membranikan diri jika ada kesempatan donor. Rasanya bener2 bahagia hari ini. 😊
Tahukah anda mendonorkan selain baik untuk orang lain ternyata juga sangat baik untuk iri sendiri?
Cemburu
Menurut KBBI cemburu (a) 1 merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dsb; sirik: ia- – – melihat madunya berjalan berduaan dengan suaminya; 2 kurang percaya; curiga (krn iri hati): istrinya selalu – – – kalau suaminya pulang terlambat; – – buta sangat cemburu; ber·cem·bu·ru (v) merasa cemburu;
ber·cem·bu·ru·an (v) saling bercemburu; saling mencemburui;
men·cem·bu·rui (v) cemburu kpd;
men·cem·bu·ru·kan (v) 1 cemburu kpd atau tt sesuatu; 2 menimbulkan rasa cemburu (curiga);
cem·bu·ru·an (v) 1 saling cemburu; 2 mudah cemburu;
ke·cem·bu·ru·an (n) 1 keirihatian; kesirikan; 2 kecurigaan; kekurangpercayaan
Ya begitulah kalau kata KBBI, menurut saya sifat cemburu ada jika kita memiliki kedekatan khusus atau menaruh hati atau pernah dekat sebelumnya. Namun hanya berlaku untuk hal-hal percintaan. Sedangkan cemburu dalam lingkup yang lebih luas ada karena kita dapat melihat dan mendengar. Terlihat sepele tapi cemburu merupakan salah satu penyakit hati yang bisa berdampak sistemik. Disini saya hanya mau membahas dan sharing hal2 yang menyenangkan yaitu cinta.
Menurut pengalaman saya cemburu ada beberapa tipe yaitu cemburu karena kasih sayang, cemburu karena keuangan, cemburu karena orang lain lebih mengetahui informasi lebih banyak dan yang paling parah adalah cemburu karena penyesalan. Ketika memiliki kedekatan khusus seperti gebetan, pacar, atau suami/ istri rasa cemburu yang ada adalah cemburu karena orang lain mengetahui informasi lebih banyak dari kita dan hal ini tentunya sangaat bisa menyulut api pertengkaran terlebih jika objeknya wanita. Cemburu karena kasih sayang umumnya berlaku jika hubungan kedekatannya hanya pada tingkat gebetan dan pacaran, hal ini dikarenakan belum adanya ikatan pasti membuat hati tidak tenang dan selalu negatif thinking jika pasangan berbuat baik kepada wanita lain.
Cemburu soal keuangan akan terjadi hanya pada status hubungan menikah poligami, mantan; entah sebagai mantan pacar, suami atau lainnya. Hal ini terjadi jika dalam awal sebuah hubungan atau berakhirnya sebuah hubungan karena money oriented. Tentu penyebab awalnya adalah penglihatan dan pendengaran yang dipermudah dengan adanya social media. Hmmmm belum tahu banyak sih kalau soal ini.
Selanjutnya, cemburu karena penyesalan, hanya pada status mantan; mantan gebetan, mantan pacar atau mantan suami/istri. Kayak yang sedang saya alami saat ini, meski belum pasti apa ini cemburu atau bagaimana. Yang jelas ketika tau kabar kedekatannya dengan yang lain apalagi menyaksikannya dengan kepala sendiri atau bahkan menemani rasanya nyeesss banget. Padahal sebelumnya yang saya lakukan adalah mendoakan orang yang mendekati saya supaya mendapat jodoh yang lebih baik dari saya, karena saya merasa tidak pantas. Begitu doanya diijabah sama yang Maha Kuasa, eh hati ini malah nyeeesss. Namanya juga wanita, mungkin hanya karena efek menemani perjuangannya kali… Entahlah.. 😊😊😊😊😊
TIPS mencari akomodasi di Bandara Lombok Praya
Akomodasi selalu menjadi hal yang sangat penting terutama ketika liburan, karena terkait dengan budget. Salah pilih akomodasi atau perhitungan bisa membuat kita tidak kembali ke tempat asal, gak mau kan?. Di lombok banyak pilihan akomodasi ketika di bandara, ada damri, taksi ber argo, taksi borongan, atau travel. Kalau para backpacker pilihan tepat tentunya damri bandara, adapun tarif damri:
– senggigi : 35rb
– mataram : 25rb
waktu operasional damri bandara adalah dari penerbangan paling pagi hingga penerbangan paling malam. Penerbangan paling malam saat ini adalah lion air dari jakarta (juni 2015). Karena saat itu saya hanya berdua dibandara dengan kondisi sudah pukul 01.00 wita, tidak yakin dengan info di blog karena bandara bener2 sangat sepi, akhirnya kami memutuskan dengan memilih taksi menuju hotel di mataram dengan menggunakan argo 140rb sedangkan kalau menggunakan sistem borongan harganya 150rb. Bisa dibilang kami memilih jenis pembayaran taksi yang tepat, karena kami bisa memberi lebih ke bapak supirnya jadi 150rb dan dini hari. Kalau kalian sampai bandara siang dan ingin menggunakan taksi sebaiknya pake tarif borongan aja yaitu mataram 150rb. Untuk yang tetap mau menggunakan damri, jangan takut karena bandara terlihat sepi karena pertama kali keluar bandara anda akan melewati deretan travel dan taksi, kemudian ada loket damri didekat situ namun tidak ada penjual tiket. Jangan berkecil hati karena ternyata ada loket damri paling luar dan ada penjaganya, tersedia 3 mobil elf untuk membawa penumpang. Saran saya jalan dulu sampai luar untuk memastikan loket buka karena jaraknya tidak lebih dari 10-20 meter loket travel. Daripada kuciwa dan harus menghemat bugdet karena tidak merencanakan naik taksi. 🙂
Cinta
Katanya cinta itu indah, katanya kalau cintanya bahagia kita jg ikut bahagia. Hmmmm nyatanya saya pun masih belum merasakan yang demikian. Mendoakan orang yang mencintai saya agar bersama yang lebih baik dan bahagia, mensuport karena merasa saya hanya mencintainya sedikit, tapi begitu dikabulkan langsung nyeesss… Cemburu sepertinya. Ikhlas? Au dah, apa sih cinta sebenernya?
10102015 23.28
Liburan di Pulau Perak, kepulauan seribu
Rencana liburan ke pulau sudah menjadi wacana sejak lama teman-teman yang selalu gagal dan alhamdulillah kali ini berhasil, dari niat ke pulau sempu di belokkan ke pulau seribu dalam satu hari yang menjadi bincang2 sekelompok kecil sehabis futsal, lebih tepatnya sehabis makan dan mau pulang. Langsung aja di tunjuk aku dan hasan, sesampai dirumah sudah ada saja keputusan buat rencana kita ke pulau perak, peta dan lainnya langsung jadi seketika. Sades banget lah…..
Proses dari bincang-bincang sehabis makan hingga hari keberangkatan kurang dari 3 minggu, dengan berbagai perencanaan terutama yang berbenturan masalah uang, biasalah mahasiswa. Dari orang-orang yang mau terima jadi pake travel dan orang yang sifatnya alam banget (kayak apa gituuu) tapi tetap dengan bugdet minim, yaaaaa pokoknya pinter-pinter manajemen lah dan itu menjadi tugas aku dalam mengatur, tetep ya kalo masalah duit pasti aku yang ditugaskan. Krik. Hasilnya kita pergi ke pulau perak selama 3 hari 2 malam yaitu tanggal 5-7 Januari 2013, bayangkan high season booo, hari terakhir liburan anak musim sekolah. Kita kesana camping coy…..
Maka dimulailah ceritanya. Asekkk… Kita berangkat hari sabtu, 5 januari 2013. Dan aku berangkat dari rumah asfir bersama aa dan suci, sampe muara angke jam setengah 7. Penuh buanget, maklum hari sabtu. Pertamanya sih was-was takut pulau perak juga banyak yang camping, gak asik ntar pulaunya keramean secara kita udah ber-24 orang. Eh ternyata yang sangat rame adalah tujuan Pulau Tidung dan Pulau Pramuka, untuk Pulau Harapan penumpangnya gak banyak dan kapal kami aja baru jalan jam 8.30 WIB karena nunggu penuh. Sedih adalah ketika berangkat dari rumah asfir, dan asfir sudah packing ternyata dia gak jadi berangkat karena sakit, rumah gak ada orang dan mandat dari bokapnya. Super banget, dia gak berani bilang ke aku dan malah bilang ke hasan. Dia Cuma mau anterin kami bertiga dari rumahnya. Subhanallah banget lah, mungkin next trip kita bisa jalan bareng kawan.
Dan kapal kamipun jalan, yeay. Kami naik kapal jurusan muaa angke-pulau harapan, dan kami sampai jam 12.00 WIB di pulau harapan (perjalanan 3,5 jam). Kemudian kami mencari charteran kapal serta membeli air minum maupun telur untuk makan di pulau perak. Kami charter 1 kapal untuk memuat 24 orang+barang dan berangkat jam 12.30 WIB dan tiba di pulau perak pukul 13.50 WIB. Dan diperjalanan menemukan pelangi tapi gak berbentuk setengah lingkaran, dan uuuhhh keren, baru pertama kali liat soalnya. Hhe.
Setibanya di pulau perak. Sepiiiiii… yeyelallalala. Ini penampakan barang bawaan kita dan gayanya anak yang suka digunung main dipantai. Hho. Padahal baru sampe dermaganya lowh. hha
Dan kami langsung mencari area buat camping, maklum sudah siang dan saatnya makan maka harus segera mungkin isi tas dikeluarkan dan dipindahkan ke perut. Hho. Dan kami menemukan spot yang asik, adem tapi bisa menghadap pantai. Pulau perak itu kecil dan tanaman semak-semaknya banyak tapi herannya pohon kelapa di pulau ini, gak ada satupun yang ada buahnya, sedih. Disini dihuni oleh sekeluarga yang menjaga pulau. Sekedar informasi, pulau ini dimiliki tanahnya oleh orang cina singapur beristri pribumi, dan hampir seluruh pulau di kepulauan seribu kepemilikannya adalah bukan orang pribumi dan kebanyakan si orang sipit (cina), terutama pulau yang memiliki resort berkelas, bisa dibilang pasti itu milik orang asing. Sedih yaaaa. Owhya di pulau perak ada air payaunya kok, disediakan 1 kamar mandi yang gak berpintu, hanya setinggi 1,5 meter jadi harus bawa penutup sendiri (kain) dan kalau mandi harus jongkok atau ruku’ dan tidak memiliki lubang WC jadi kalau mau pub yaudah jadi kucing lah pub di pasir, hha. Kalau mau mandi, airnya juga nimba sendiri. Aku lupa foto, jadi gak bisa kasih tau penampakannya deh.
Di perairan pantai pulau perak, banyak ubur-ubur, bulu babi dan ikan pari kecil warna biru dimana ketiganya berbahaya. Jadi kalau mau snorkling ya hati-hati deh. Dan aku untuk pertama kali menyaksikan ubur-ubur hidup dan mati, sumpah kalo mati udah kayak silikon buat implan payudara (sayang potonya gak ada). Seru banget dah kita dari main pasir bikin istana dan pake ada peresmiannya lagi. Makan kerang, hasil nyari di pantai. Bakar jagung, dan yang pasti seru adalah pas snorkling. Owhya di pulau perak ada ayunan sumpah enak banget, sore-sore main ayunan yang talinya panjang banget jadi ayunannya bisa kenceng+tinggi, seru deh.
Istana di atas itu ada kolam ikannya di lengkapi dengan jembatan. Dan ikannya sungguhan ada lowh kecil-kecil. Keren dah dan ide+yg buat itu pacarku lowh (emang suka gila kadang) dan ditambah teman lain ngeladenin, sampe ada peresmian penurunan jembatan. Hho
Nih tak kasih itinerary kita + rincian biaya di pulau perak.
5 Jan 2013 : berangkat dari angke-pulau perak (5-6 jam perjalanan), snorkling sekitar pantai khususnya dekat dermaga, bakar jagung (sedikit hujan+angin kencang), muterin pulau.
6 jan 2013 : snorkling seharian ke pulau2 sekitar + maenan ayunan, masak kerang hasil tangkapan (hari cerah), menyanyi bersama hingga larut.
7 jan 2013 : berhubung kapal dari pulau harapan/kelapa ke muara angke hanya ada jam 7,tidak seperti di pulau pramuka atau tidung maka kita jam 4 udah packing dan dijemput jam 6 sama kapal sewaan. Dan kami pulang.
Untuk pengeluaran:
Rombongan
– Sewa perahu 1 buah (untuk 24 0rg+barang) antar jemput perak-harapan + snorkling seharian = 1.000.000
– Biaya sewa camping pulau perak @150rb per rombongan/malam = 300.000
– Makan siang saat snorkling seharian (kita pesen, krn males masak) @10.000 per orang = 240.000
– Jagung + aqua gelas 2 dus = 80.000
– Guide ketika snorkling seharian = 100.000
– TOTAL 1.720.000 / 24 orang = 72.000
Individu
– Tiket kapal angke ke harapan = 32.000
– Tiket harapan ke angke = 35.000
– Sewa alat snorkling @30.000 per orang/hari = 60.000
– Makan untuk masak sendiri + cemilan = 50.000 (perkiraan, karena aku bawa semua sayur + bumbu nyokap, jadi cm ngeluarin duit 20rban)
– Ongkos pulang angke-kp.rambutan naik taksi = 125.000 (karena yg searah bertiga jadi ya 42 ribuan)
– TOTAL 219.000
Maka biaya per individu untuk ke pulau perak 3D2N = 291.000
Biaya ini bisa dihemat jika anda gak pulang naik taksi, tapi bisa tetap sekitar 300rb jika anda tidak punya tenda + alat masaknya sebab kalo sewa tenda perhari biasanya 25.000. Karena mayoritas kami adalah pendaki, maka semua barang milik pribadi. Murah bukan, itulah asiknya menjadi banckpacker. Sensasinya pooll senengnya polll dan harga murahnya pollll. Hho
Dengan harga segitu menu kita ketika disana, khususnya tendaku setiap harinya :
- Siang : sayur asem + oseng2 kacang panjang. Malam : sayur asem + emping + ikan asin. Cemil malam: jagung bakar
- Pagi : telor ceplok (males masak). Siang (ketring 10rb per orang) : ayam bakar, orek tempe, capcay, buah jeruk/pisang + air minum. Dan sehabis snorkling kita nyemil bikin mie. Cemil sore : kerang hasil mencari. Malam : ayam goreng + telor dadar.
- Pagi : ayam goreng + telor ceplok (masak jam stga 4, dimakan pas di kapal mau pulang ke angke)
Sisa spagheti yang gak kemasak. Maklum dalam kamus teman sependakian mie adalah makanan iseng, sebagai cemilan dan makanan spare jika kondisi yang tidak memungkinkan sehingga mengharuskan tinggal lebih lama. Naek gunung/camping dimanapun makanan harus tetap bergizi seperti dirumah. hho
Mewah lah kita makanannya dengan harga segitu.
yang tenda merah adalah tempatku bobo. Kalau malam itu tetap pengap dan panas kalau tidur didalam, kalau gak badai sih enak tidur diluar beralaskan matras berselimut sarung. Kalau foto disebalhnya adalah foto di pulau semut kecil, sedang di bangun homestay dan semuanya bagus, gatau deh kalau harganya. hho
Nah yang ini foto bersama kekasih hati di pulau tak berpenghuni, dan tidak memiliki pohon ataupun tanaman di daratannya dan pulau ini kecil, masih gedean lapangan bola. Bagus sih, tapi puanasnya pollll dan kita malah makan siang disini, dablek banget ya. aneh banget, dan memang kita sangat aneh semua. hha.
Udah lah cape ketiknya, makasih buat yang mau baca dan semoga bermanfaat tulisan jelek ini. 🙂
*foto diatas di jepret oleh A Azis Kurniawan a.k.a kekasih tercinta 🙂 kecuali yang terakhir, hasil jepretan teman dan lupa siapa. (ntar deh di verifikasi lagi)
Instansi Pemerintah
Agak kesel aja sih ama instansi pemerintah, mungkin kalo itu pusat dengan kata lain di jakarta sudah lebih baik pelayanannya. Tapi begitu pindah ke daerah semua perlahan hancur berantakan. Apakabar Indonesia? kalo kayak gini ceritanya.
Di Jakarta merasakan pelayanan dr jam 8 sampai jam 4. Bergeser ke provinsi sebelah dari jam 8 sampai jam 3. Bergeser lagi tetap sama dan begitu di temanggung emang sih 6 hari kerja tapi senin sampe kamis jam 9-2 (belum istirahatnya) hari jumat cuma sampe jam 11, hari sabtu cm sampe jam setengah 1, kesel banget coy kapan kelar penelitian kalo kayak gini.
owhya 1 lagi di bmkg pusat itu data buat mahasiswa 0 rupiah tapi di semarang data harganya 1 lokasi stasiun/tahun 25rb alhasil bangkrut deh saya, bayar 200rb itu pun udah nawar coy. Di instansi kok udah kayak di pasar. Udah gitu ada mahasiswa UNES jg di sana dan saya udah bilangin buat mnt ke pusat aja, bs via email dan gratis. eh dia malah bilang “namanya jg instansi pemerintah, kalo gak gt ya gak punya duit” oke deh, pemikiran mahasiswanya aja gt, jd wajar aja kalinya. Kalo saya sih terpaksa krn data yg di pusat buat temanggung gak lengkap sebab data harian, bulanan tahun terbaru. Dablek juga mahasiswa dikasih tau yg bener. hha tau lah…
Siapapun yg kerja di pemerintahan, inget tanpa mahasiswa yg penelitian gak akan ada hasilnya atau potensi yg ada mungkin jd gak terlihat. Jangan melakukan pembodohan sama rakyat sendiri. Gratiskan untuk mahasiswa karna bukan untuk komersil tp pendidikan.
Izin Penelitian
Nah buat yang mau penelitian apapun biar penelitiannya valid ya harus urus izin penelitian dulu. Biar ada kekuatan hukum. Nah buat urus izin itu tahapannya buat surat izin dr instansi/universitas/organisasi kemudian ke bakesbangpol linmas (badan kesatuan bangsa dan politik lalalala perlindungan masyarakat) di kab/kota dimana instansi/universitas kita berada. Contoh saya universitas indonesia tp letak departemen geografi itu di depok dan saya akan penelitian di temanggung. Maka yg harus saya lakukan:
1. Buat surat rekomendasi ke bakesbang depok dr departemn geografi.
2. Anter surat ke bakesbang polinmas depok, minta surat pngantar buat ke provinsi jawa barat. Kenapa? Karena penelitian saya itu lintas provinsi depok-temanggung. Ok.
Nah ingat bakesbang depok tadinya di jalan pemuda tapi mulai bulan oktober udah pindah ya ke jl. Sadewa di depok 2. Inget yang terbaru di jalan sadewa, ada di pinggir jalan. Ngurusnya harusnya taruh surat pengantar besoknya baru ambil surat pengantar baru yg buat ke provinsi. Tapi modal senyum tampang dan jgn ajak pacar atau teman alhasil aku dapet buat surat hanya dalam 15 menit. Gila.
3. nah kan udah dapet surat dr kesbang depok tuh, jadi kita harus ke bandung selaku kesbang provinsi jabar. letaknya di jl supratman no. 44 JANGAN ke jalan wustukencana karna itu alamat kesbang kota bandung bukan untuk provinsi. (hanya 30menit, jgn lupa bw ktp, proposalnya, sama foto 3×4)
4. kalau sudah maka kita harus ke jateng, semarang buat izin ke kesbang provinsi jateng sebab temanggung masuk jawa tengah. letaknya di jalan a.yani no 160. ada di perempatan kok. disini jg cm 15 menit buatnya, bapaknya sangat baik dan welcome. 5. barulah kita ke temanggung. gila yaaaa birokrasi emang ribet demi penelitian maksimal. fiuh. nah kalo udah di kabupaten lokasi penelitian baru deh di kasih surat rekomendasi ke kecamatan bupati dll kalo mau minta data sekunder. owhya letaknya kesbang temanggung itu di jalan pemuda nomor 1, gak jauh dr terminal lama.
gimana? pusing ya antar provinsi? makanya penelitian yg deket aja ya kawan (ngomong ama diri sendiri, hikz)
disini tentunya big thanks to a azis kurniawan, bahasa jawanya bawa keberuntungan. ahahaha.
owhya satu disini, saya gak suka sama semarang apalagi tukang becak. Dan saya sgd suka bocah perempuan memakai seragam sma. makasih ya say, semoga kau bs menjadi pemimpin di tanah kelahiranmu menghapuskan yg gak bener disana. amin. gud luk… 🙂
Pola Spasial Bahan Baku Industri Suwar Suwir (Singkong) Di Kabupaten Jember Nur Aliyah (0906635274)
Bahan Baku Utama Suwar Suwir; Singkong
Suwar suwir merupakan yang terbuat dari bahan baku tape singkong yang di tambah dengan gula pasir, hingga 100% juga dengan campuran sirsak. Tape adalah makanan yang berasal dari umbi-umbian (singkong kuning) yang fermentasi selama 4 hari. Dari percampuran komposisinya singkong merupakan bahan utama dalam pembuatan suwar suwir.
Singkong merupakan umbi yang kaya karbohidrat namun miskin protein. Indonesia memiliki tingkat produksi ubi kayu atau singkong Nasional cukup tinggi pada tahun 2010 sebesar 23.093.522 ton atau dengan produktivitas 191,94 Ku/Ha (Badan Pusat Statistik 2010) dan relative tinggi di Kabupaten jember pada beberapa kecamatan, seperti kecamatan Sumberbaru, Sumbersari dan Ledokambo yang detailnya pada tabel 1. Selain dijadikan makanan utama pengganti beras untuk rumah tangga yang memiliki perekonomian menengah kebawah, juga diolah menjadi berbagai makanan yang lebih ekonomis seperti tape, suwar suwir dan prol tape bagi para pengusaha makanan ringan dari tape dan masyarakat menengah keatas sebagai cemilan.
Berdasarkan hasil survey pada pemilik industry kecil Primadona dengan ibu A Holis (76 tahun) mengatakan bahwa 90% dari bahan baku yang digunakan berasal dari kiriman tape bondowoso yang sudah hampir kadaluarsa dan saat pasokan tape dari Bondowoso menipis, industrinya akan mencari di pasar tradisional terdekat untuk mendapatkan tape dan ketika di perkirakan tidak mencukupi barulah membeli singkong dari petani singkong untuk dijadikan tape terlebih dahulu. Namun hal ini jarang dilakukan sebab mengeluarkan uang lebih untuk proses menjadi tape dan waktu lebih menunggu menjadi tape, sehingga tidak efisien. Dahulu (tahun 80-90an) masih membuat tape sendiri, namun karena keterbatasan tenaga kerja hingga tidak dapat untuk memenuhi permintaan setiap harinya, lagipula tape Bondowoso sangat manis hingga cita rasa suwar suwirnya juga menjadi lebih tinggi dan enak. Meskipun sudah mendekati kadaluarsa. Pembelian tape mendekati tanggal kadaluarsa di pilih untuk mengurangi sisa tape yang tidak terjual di Bondowoso dan semakin lama tape akan semakin manis sehingga bisa meminimalisir penggunaan gula.
Berbeda dengan Industri Tape Manis 96, Pak Budi selaku pemilik industri (43 tahun) mengatakan bahwa semua makanan olahan tape miliknya murni di buat dari tape buatannya sendiri. Dan ketika pemasok singkong jumlahnya berkurang dari biasanya, maka barulah industry membeli tape dari pasar, sebab pemilik berpendapat dengan membuat tape sendiri akan membuat rasa suwar suwir yang dihasilkan akan berbeda dengan yang lainnya, yang memasok bahan bakunya dari tape Bondowoso atau pasar terdekat. Mengenai penyuplai singkong, setiap harinya industry Tape Manis 96 mengolah 2 kuintal singkong. Singkong di dapatkan dari kecamatan Arjasa dan tidak hanya pada satu pemilik kebun melainkan banyak. Cara industri ini mendapatkannya pun melalui tengkulak sehingga sudah terima jadi tanpa sulit masalah administrasi, distribusi ataupun mencari pemilik kebun singkong ke desa-desa. Dengan ongkos kirim hanya sebesar Rp 10.000,00 setiap pengirimannya. Namun saati ini mencari pemilik kebun singkong yang mau menjual hasil panennya lumayan sulit, karena sebagian bersifat subsisten sebagai makanan pokok dan sebagian lagi subsisten sebagai makanan pendamping dan tidak banyak petani singkong telah beralih menjadi petani tembakau maupun kakao.
Kedua pernyataan suplai bahan baku untuk industry kecil suwar suwir diperkuat dengan singkong di kabupaten jember mengalami penurunan produktivitas dari tahun 2009 menjadi 160,71 ku/ha pada tabel 1. Hal ini dikarenakan menurut beberapa penduduk di kota seperti di kecamatan kaliwates olen bapak Mahfud (60tahun) seorang pedagang yang sebelumnya bertani dan masih memiliki kebun singkong. Singkonh tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibanding dengan mengganti kebun singkong menjadi tanaman tembakau, jagung, tebu atau tanaman coklat yang sedang mengalami peningkatan produktivitasnya sejak ada balai penelitian untuk kopi dan kakao. Mayoritas dari penduduk kota Jember mengalihkan kebunnya menjadi kebun jagung meskipun ada yang masih memiliki kebun singkong namun sifat pemakaiannya adalah subsisten (dimanfaatkan sendiri tidak untuk dijual). Pemilik kebun singkong sebelumnya memang membuat suwar suwir namun karena cita rasa yang membosankan hingga penghasilan yang di dapat tidak maksimal, dan lahan sudah tidak seluas dahulu (tahun 90-an) maka jika menanam singkong untuk komersil ditengah kota tidaklah ekonomis dan pemilik industri suwar suwir saat ini lebih memilih langsung membeli tape bondowoso, karena memotong biaya proses pembuatan singkong menjadi tape untuk pembumbuatan suwar suwir.
Sedangkan untuk di kecamatan Arjasa yang merupakan bukan wilayah kota Jember, kebun singkong banyak ditemukan. Namun menurut penduduk yang memiliki kebun singkong seperti Susi (21 tahun), Subahri (70 tahun) dan Susan ( 31 tahun) mereka memiliki kebun singkong hanya untuk di konsumsi sendiri (subsisten) meskipun terkadang dijual kepada tetangga (komersil) namun ketiganya tidak mengetahui suwar suwir yang menjadi buah tangan khas jember. Susan mengatakan meskipun terkadang menjual hasil tanam ke tetangganya, dirinya hanya mengetahui sebatas untuk dijadikan singkong rebus meskipun pernah satu kali singkongnya dijual kepada tetangga untuk dijual kembali namun tidak diketahui peruntukkannya. Sedangkan pemilik lain hanya di konsumsi sendiri. Pernyataan ibu Susan (31 tahun) memperkuat yang dinyatakan bapak Budi (pemilik Tape Manis 96) bahwa sebenarnya masih ada industry suwar suwir yang menggunakan singkong dari Jember.
Menurut informan bapak Budi (54 tahun) penjaga situs megalithikum kencong di desa Kamal, kecamatan arjasa bahwa yang memiliki kebun singkong yang luas terdapat di kecamatan Pakusari dan kecamatan Mayang. Bila melihat tabel 1, maka produktivitas kedua kecamatan tersebut tidak terlalu banyak namun menurut informan pada kecamatan tersebut kebun singkong seakan terpusat lokasi yang memiliki kebun singkong, dan di arjasa memang ada perkebunan singkong yang sangat luas di puncak bukit seperti tegalan hingga berhektare-hektare namun hasilnya diperuntukkan untuk pembuatan tepung tapioka. Setiap hari truk pengangkut singkong keluar melalu jalan di desa Kamal, Arjasa.
Beberapa kecamatan yang memiliki produktivitas singkong yang tinggi menurut bapak Agus selaku kesertariatan Dinas Perkebunan Kabupaten Jember, sebagian besar perkebunan singkong memang mengalami penurunan baik dari segi produktivitas maupun luas areal lahannya karena peralihan fungsi menjadi perkebunan kakao yang sekarang mengurangi areal perkebunan seperti di kecamatan Silo, lihat tabel 2. Perkebunan singkong di kabupaten jember mayoritas di gunakan untuk pembuatan tepung tapioka. Perusahaan yang mengolah singkong tersebut pun bukan di Kabupaten Jember melainkan di Ponorogo seperti PT. Mitra yang mendapat suplai dari kecamatan Arjasa.
Singkong di kabupaten jember sebagian merupakan singkong berdaging putih, sehingga tidak memiliki kualitas yang baik untuk di jadikan sebagai tape sebaliknya untuk pembuatan tepung tapioka singkong jember kualitasnya bagus.
Tabel 1 Luas Panen, Rata-rata Produksi, dan Total Produksi Ubi Kayu Menurut Kecamatan, 2010
Tabel 2 Luas Panen , Rata-rata Produksi, dan Total Produksi Kakao Menurut Kecamatan,2010
Peta 1 Sebaran Produktivitas Ubi Kaui Kecamatan tahun 2010, Kabupaten Jember
Industri Suwar Suwir
Industri suwar-suwir jember banyak tersebar atau bisa dibilang terpusat di pusat kota, seperti kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan Patrang. Industri suwar-suwir yang ada di Jember bisa dikategorikan sebagai industry kecil atau rumah tangga, karena merupakan industry makanan kecil dimana jumlah pegawai tidak lebih dari 20 orang meskipun ada industry yang memiliki pegawai lebih dari 20 orang seperti Primadona sebanyak 35 tenaga kerja. Industri suwar-suwir rata-rata mengolah 500 kilogram hingga 2 kwintal tape untuk dijadikan suwar-suwir. Suwar-suwir dapat bertahan sekitar 4 hingga 9 bulan tergantung dari campuran bahan baku terutama gula yang digunakan sebagai bahan pengawet alami. Suwar-suwir di kemas menggunakan kertas minyak yang di kemas manual dengan tangan namun saat ini bentuk kemasan dari suwar-suwir sudah lebih modern menggunakan plastik dengan bantuan mesin yang kemudian dimasukkan kembali ke plastik dengan ukuran 250 gr, 500 gr dan 1 kg. Harga suwar-suwir perkemasan berkisar Rp 10.000,00 hingga Rp 20.000,00. Adapun industri suwar-suwir yang terdapat di Kabupaten Jember seperti Primadona, Tape Manis 96, U.D. Arum Sari, U.D. Andhika, Vina Madu dan U.D. Rama.
Gambar 2 Lokasi Industri Suwar Suwir (sumber: maps.google.com tahun 2012)
Lokasi industri suwar suwir terpusat di karenakan pertimbangan dari tenaga kerja, aglomerasi dan tentunya biaya transportasi. Dimana keuntungan maksimum juga didapatkan jika total tenaga kerja dan biaya transportasi minimum. Seperti yang diungkapkan oleh Weber mengenai segitiga lokasi yang memiliki hubungan antara biaya trasnportasi dengan bahan baku hingga menemukan lokasi yang optimum untuk industry dekat dengan bahan baku dan pasar. Lokasi industry suwar suwir lebih menekankan dengan adanya pasar, dan lagi pula dekat dengan sumber bahan baku bagi sebagian industry suwar suwir yang mendapat suplai dari pasar tradisional. Meskipun sebagian industri tidak mendekati pasar maupun bahan baku seperti lokasi U.D. Arum Sari yang berada lebih kedalam meskipun masih di pusat kota namun akses dari jalan utama memiliki jarak yang lumayan. Bisa dikatakan industry kecil U.D. Arum Sari memilih lokasi berdasarkan pertimbangan pribadi seperti yang di ungkapkan oleh Melvin Greenhut.
Nilai Ekonomi Singkong Terhadap Industri Suwar Suwir di Kabupaten Jember
Singkong di Kabupaten Jember mengalami aliran keluar (export) untuk memenuhi kebutuhan pasokan sebagai bahan baku tepung tapioka namun dalam memenuhi kebutuhan singkong sebagai bahan baku industry suwar suwir harus mengambil dari luar Kabupaten Jember (import). Singkong tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi di Jember mengingat industry suwar suwir merupakan panganan khas Kabupaten Jember atau sebagai buah tangan. Keadaan seperti inilah yang dikatakan sebagai kebocoran ekonomi dari sektor pertanian. Karena bahan baku suwar suwir banyak terdapat di Kabupaten Jember namun para pengusaha mengimport kebutuhan akan sumber bahan baku dari kabupaten lainnya seperti kabupaten Bondowoso. Sehingga singkong di dalam Kabupaten jember tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi meskipun makanan khasnya berasal dari bahan baku singkong dan banyaknya produksi singkong di kabupaten jember membuat hasil panen di alirkan ke wilayah lain sebagai bahan baku tepung tapioka. Seharusnya singkong memiliki nilai lebih mungkin akan membuat pendapatan dari sektor pertanian ubi kayu atau singkong di alirkan de dalam kabupaten Jember terlebih dahulu, sehingga tidak ada biaya untuk export dan import yang justru membuat defisit pendapatan pemerintah dari sektor pertanian terutama dari tanaman singkong.
Kesimpulan
Persebaran singkong di Kabupaten Jember tersebar merata disetiap Kecamatan. Namun perkebunan singkong yang bersifat komersil dan subsisten berimbang hal ini karena singkong sebagai bahan baku utama industri suwar suwir yang menjadi icon buah tangan jember tidak memiliki nilai yang lebih tinggi di banding dengan singkong bondowoso karena singkong jember merupakan singkong dengan daging putih yang tidak menghasilkan tape yang enak untuk suwar suwir dan sebaliknya singkong jember justru di ekspor untuk dijadikan tepung tapioka. Selain itu juga menyebabkan petani singkong mengalihkan kebunnya untuk tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Melihat pola spasial distribusi singkong Jember menguatkan adanya kebocoran ekonomi pada bidang pertanian.
Keterkaitan jenis singkong yang berbeda dan keberadaan pemasok bahan baku membuat lokasi industri suwar suwir mendekati pasar maupun pasar tradisional untuk suplai seperti Primadona.
Daftar Pustaka
Djojodipuro, Marsudi. 1992. Buku. Teori Lokasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Febriyanti, Dita. 2012. Makalah. Implikasi Teori Lokasi Terhadap Penentuan Lokasi Industri di Kompleks SIER Surabaya. edukasi.kompasiana.com
Raditya, Iswara N. Artikel. 16 Februari 2011. Suwar Suwir. http://www.wisatamelayu.com/id/tour/1144-Suwar-Suwir/navcat
repository.upi.edu/…/s_pek_0607190_chapter2.pd…
SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986
Suryanto, DK Asita. Artikel. 21 November 2011. “Suwar-suwir”, Penganan Khas Jember. http://travel.kompas.com/read/2011/11/21/15032317/.Suwar-suwir.Penganan.Khas.Jember
Muhdar. 2012. Perekonomian Nasional dan Internasional Dalam Kerangka Agregat Demand dan Suply: Perspektif Teori. Program Doktor Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
http://wwwdesimeriyanti.blogspot.com/ di akses pada 26 mei 2012 pukul 16.23 WIB
http://reginacarsabaginapriani.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html di akses pada 4 Juni 2012 pukul 20.12 WIB
http://dc169.4shared.com/doc/IRrEHLzt/preview.html di akses pada 4 Juni 2012 pukul 20.40 WIB
Data produktivitas ubi kayu nasional Badan Pusat Statisik 2010 https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:ZSXaa3kFIzQJ:repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46724/A11ccn_BAB%2520I%2520Pendahuluan.pdf?sequence%3D4+produktivitas+ubi+kayu+nasional&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjBPV3vaJGuoucCcX2GKLwcSGm9ji95hmSSiai1ewYPuP4dtlgeL2noWYN8eki2WjmHXA4t9_jUXNhXC5K0oT7SkquZW7zEqPEZMV1EfDVinTiluVsXg0reQ88uDEJc2zBprWb6&sig=AHIEtbSwTaMVY_semVYcVWzbL70-wFyKbg
TIPS di bandara untuk para BACKPACKER pemula dan pertamakali ke BALI
Sebenernya sih yg namanya prinsip backpacker itu murah meriah, down to earth jadi lebih tepatnya ini semi backpacker karna ya menggunakan transportasi udara buat pulang pergi. Kenapa saya memilih pesawat daripada ngeteng? karena ya masih agak murah kok harga tiketnya soalnya di beli dari jauh hari, beli april/mei (lupa) dalam masa promo lagi dan pergi september. Selain itu juga hemat waktu dan tenaga buat persiapan mnyusuri pulau dewata. hhe
Nah ini dia yang harus wajib diketahui:
1. pastikan tiket or itinerary or boardingpass klo webcheckin itu kebawa.
2. yang namanya backpacker yang pasti bawalah daypack atau ceril bukan koper, kalo mau jalan jadi enak gak rempong dan cukup bawa 1 tas aja + tas pinggang/selempang kecil buat hape dan dompet.
3. ukuran daypack or ceril gak usah gede2 kecuali kamu mau hidup disana alias merantau, buat tas itu bisa masuk cabin or kolong bangku pesawat biar gak kelamaan ambil bagasi atau bayar malah kalo naik maskapai yg gak free bagasi. Dan ingat barang yg gak boleh di dibawa atau tdk boleh masuk cabin kayak senjata, gunting, multitools,or lem aibon(keambil, padahal jaga2 aja kalo sendal atau tas atau apa copot, hikz)
4. bawa bekel nasi or cemilan dan minum tentunya. Lumayan buat nunggu boarding yg membosankan apalagi kalau delay mengingat harganya kalo di bandara itu selangit maklum terbang bukan down to earth…hha
5. dateng ke bandara 2 jam sebelum boarding, apalagi kalau pake air asia yg tutup checkinnya 1 jam sebelum terbang dan estimasikan waktu kalo perjalanan menuju bandara ada kejadian tak terduga. Terlebih terbang pake airasia gak di sms kayak merpati pas hari H atau di telp sebelumnya kayak garuda. Perlu diingat meskipun udh webcheckin dan dapet boarding pass tapi di bandara meski tanpa bagasi harus tetep dateng ke konter checkin buat verivikasi identitas dan di stempel. kalo gak bisa gak terbang ntar kau..ingat yaaa…
6. ketika sampai di ngurah rai, ingat jam lebih cepat satu jam karna WITA. Kalau kamu muslim dan baru pertama kali ke bali.Ketika keluar bandara mending beli kfc dan biar hemat kalau kamu pergi berdua beli paket 2 ayam+nasi+minum tinggal tambah nasi 2 atau 3, soal minum kan udah bekel yang ada di point 4. Hemat.
7. JANGAN naik taksi bandara, tapi mari olahraga sedikit berjalan kearah luar sekitar 75-100meter pokoknya sampai parkiran motor itu kamu baru boleh stop taksi BLUE BIRD kalo msh agak di dalem di omelin ntr ama org2 taksi bandara. Bluebird di bali bukan taksi bandara dan kayaknya satu2nya taksi yg memakai argo bukan harga borongan jadi kalo di bali naik blue bird=murah beda ama di jakarta. hha
krn harga taksi bandara-kuta lebih tepatnya poppies 2 itu di ksh bandrol 50-80rb sedangkan pake bluebird cuma 23.400 rupiah saja. Tapi menurut supir taksi yang aku taikin bluebird taun depan yaitu 2013 mau masuk bandara tapi entah pk argo atau borongan. Ya semoga aja tetep argo yaaa…amin
(analogi jalan keluar bandara, sketsa ini berdasarkan ingatan penulis yaaa, tapi insyaallah gak nyasar amad kok,hhi )
8. mau mengingatkan kembali, saat pulang sebisa mungkin barang masuk cabin aja. Bawa baju gak usah banyak, namanya backpacker tinggal cuci aja jadi masih ada space buat oleh2…. biasakan di tanamkan dalam benak anda kalau mau backpacker pergi 1 tas maka pulang juga hanya 1 tas dan tidak ada tentengan yang melibatkan kedua tangan alias tangan kosong jadi yang nyantol cuma kamera sehingga kalau jumlah tas mau nambah silahkan tapi saat jalan.jangan sampai tangan anda penuh sama tentengan jadi gak keren, ntar jadi kayak ibu2 pulang dari pasar…hha